Surveilans Epidemiologi : Definisi, Tantangan, dan Solusi


Masalah kesehatan  masyarakat  di dunia selama dekade terakhir menjadi semakin kompleks. Hal ini dikarenakan penyakit dan masalah kesehatan tidak disebabkan oleh satu faktor saja (single causal) tetapi juga sudah disebabkan menjadi banyak faktor (multi causal). Salah satu sumber masalah kesehatan masyarakat ini adalah transisi epidemiologi yang membuat semakin banyak populasi masyarakat yang berisiko untuk terpapar sebuah penyakit baik itu masalah penyakit menular, penyakit tidak menular dan masalah kesehatan masyarakat lainnya. Hal ini sesuai dengan konsep yang dijelaskan oleh Blum bahwa masalah kesehatan dan peyakit disebabkan oleh (multi causal). Menurut teori HL Blum (1974) menjelaskan bahwa faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat adalah lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan genetik. Faktor-faktor tersebut saling mempengaruhi satu dengan lainnya dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat.

Pencapaian derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya telah dijamin oleh pemerintah sebagai salah satu hak asasi manusia yang wajib dipenuhi. Pencapaian ini dilakukan pemerintah dengan menggunakan pelayanan kesehatan pemerintah melalui program-program peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Program yang telah disusun pemerintah tidak dapat dibuat tanpa ada sebuah landasan hukum dan data yang kuat sehingga dibutuhkan tools yang dapat bekerja multi tasking dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat. Tools yang dapat dijadikan sebuah panduan dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat adalah surveilans epidemiologi.
Surveilans epidemiologi adalah kegiatan pengumpulan, analisis dan penyebaran informasi penyakit dan masalah kesehatan yang dilakukan secara terus menerus sehingga dapat mengambil keputusan yang efektif dan efisien. Surveilans epidemiologi merupakan alat yang disusun untuk mengidentifikasi kemungkinan terjadinya kejadian luar biasa (early warning system) penyakit, memonitor, mengevaluasi dan memperbaiki program pengendalian penyakit, sumber informasi untuk penentuan prioritas masalah, pengambilan kebijakan, perencanaan, implementasi dan alokasi daya kesehatan, memonitoring kecenderingan penyakit endemis dan mengestimasi dampak penyakit dimasa mendatang dan mengidentifikasi kebutuhan riset dan investigasi lebih lanjut. Pentingnya peran surveilans epidemiologi dalam sistem kesehatan nasional menjadikan sumber daya kesehatan perlu mempelajari surveilans  dalam rangka peningkatan pengetahuan wajib tenaga kesehatan.
Peningkatan pengetahuan tenaga kesehatan mengenai surveilans epidemiologi dapat dilakukan dengan kegiatan pelatihan atau penyebar luasan informasi melalui buku, ebook maupun buku panduan surveilans untuk tenaga kesehatan tetapi referensi mengenai masalah ini masih menghadapi beberapa kendala. Kendala pertama adalah penerapan surveilans epidemiologi dibutuhkan pada tiap level fasilitas pelayanan kesehatan tetapi sumber daya kesehatan yang berkompeten dalam penggunaan surveilans epidemiologi masih kurang, kendala kedua adalah masih lemahnya sistem surveilans yang dibangun dalam mengatasi masalah penyakit seperti belum maksimalnya surveilans vektor pada penyakit menular dan surveilans penyakit tidak menular membuat program pengendalian masalah kesehatan menjadi historical planning yang disusun oleh level dinas kesehatan kabupaten/kota, provinsi dan pusat padahal permasalahan kesehatan menjadi semakin kompleks. Kendala ketiga adalah kurangnya sumber/referensi dalam penerapan surveilans dilapangan diakibatkan dari referensi surveilans lebih banyak membahas surveilans secara teoritis sehingga pada penerapan dilapangan menjadi lemah.

Oleh karena itu salah satu cara mengatasi kendala ini adalah dengan menyusun referensi best practices penerapan surveilans epidemiologi. Referensi ini diharapkan menjadi guidelines petugas dinas kesehatan dan mahasiswa dalam mengembangkan sistem surveilans  dengan memperhatikan unsur ilmiah dan kondisi lapangan serta merangsang pola pikir kritis untuk mengembangkan sistem surveilans epidemiologi yang lebih sensitif dan akurat. Sehingga data yang dihasilkan dari surveilans epidemiologi yang lebih sensitif dan akurat dapat menjadi sumber data dan modal utama pemegang kebijakan dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat. Oleh karena itu konsep surveilans epidemiologi sebagai tools dalam menyusun program pengendalian penyakit dan masalah kesehatan berbasis evidence based dapat terselesaikan dengan tingkat akurasi dan validitas data yang baik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BIAS

Validitas Eksternal

Pengantar Surveilans Epidemiologi Kesehatan dan Keselamatan Kerja