Jenuh
Semua berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan untuk 6 bulan pertama. Banyak hal baru dijalani dalam setiap proses 6 bulan itu. Lingkungan, teman, bahasa, ilmu dan pemahaman baru yang selayaknya ada pada hal-hal pertama. Semua berjalan pada tempatnya dan sesuai dengan apa yang telah dibayangkan. Menikmati daun-daun memiliki variasi warna yang indah atas Izin-Nya dan salju yang turun atas keagungan Kehendak-Nya. Semestinya dengan tanda-tanda ini membuat menjadi lebih pandai bersyukur atas segala ciptaan-Nya. Musim sudah berganti dan nikmat mana lagi yang dapat diingkari dengan segala jalan hidup yang sudah terjadi. Segala puji syukur atas nikmat yang telah dikaruniakan.
Akan tetapi ada hal yang sedikit berbeda dari biasanya. Tidak seperti biasanya, ada yang berbeda pada beberapa minggu terakhir. Jalan yang berliku dan terjal, kini sudah mulai memasuki terowongan panjang gelap yang belum tahu kapan sinar akan menerangi ruang dan waktu itu. Lilin yang sudah disiapkan tak cukup mampu menyinari panjangnya terowongan itu. Dan ada harapan ketika secercah cahaya menunjukkan bahwa terowongan akan berakhir tetapi belum sampai beberapa detik, terowongan baru datang lebih panjang dari biasanya. Bagaimanapun itu, ah sudahlah, ini adalah pertanda bahwa bekal yang dibawa tak cukup mampu memikul beratnya perjalanan ini dan harus siap dengan segala konsekuensi yang telah diambil untuk berjalan pada jalan yang tidak biasanya. It will take a longer than usual. Ini adalah perjalanan menuju station selanjutnya yang memang lebih terjal dari sebelumnya. Ini adalah sebuah rancangan impian yang memang perlu diraih melalui sebuah keringat yang deras, air mata yang mengalir keras dan tekad yang kadang sering memelas. Semua adalah bagian dari rancangan yang sedang dicitakan.
Sumber : Dokumentasi Pribadi
|
Memang beberapa minggu terakhir menjadi titik jenuh paling tinggi atas apa yang telah dikerjakan. It does not looks like a paper and tend to make a stupid works. Ketika bertempur mengandalkan pedang, maka lawan bertempur dengan senjata api and finally, lose without wars. Perjalanan ini memang mendekatkan diri pada betapa bodoh dan suramnya pilihan dan betapa sulitnya bangkit atas putus asa. Pada akhirnya perjuangan akan sangat dekat pada gelapnya masa depan dan terpuruk pada renungan akan tipisnya kekhilafan yang membawa kesalahan. However, this isn't ordinary journey but it will be the best experience. Jalan ini akan sangat membosankan dan melelahkan tapi ini jalan untuk memampukan dan mendewasakan.
Sumber : Dokumentasi Pribadi |
Sumber : Dokumentasi Pribadi |
Musim sudah berganti sesuai dengan peredarannya dan waktu telah berjalan sebagaimana mestinya. Makanan yang dihidangkan sudah dipilih walaupun dirasa hambar untuk diawal dan semoga manis untuk diakhir. Setiap pilihan memang diharapkan untuk berawal dan berakhir dengan manis tapi ini adalah perjalanan indah yang diharapkan berakhir dengan kebahagiaan. Banyak jalan yang bisa dipilih tapi hanya ada satu jalan yang harus dilalui. Berusahalah semaksimalnya agar rasa jenuh itu berubah menjadi berharga, berdoalah semaksimalnya agar rasa jenuh itu berubah menjadi bernilai, berharaplah semaksimalnya agar rasa jenuh itu berubah menjadi berkesan, bergantunglah padaNya agar rasa jenuh itu berhitung ibadah. Bersyukurlah karena ada ALLAH SWT yang selalu menjadi tempat memohon pertolongan.
Captured by KaDiv Budaya PPI Sendai |
Sendai, 19 Juli 2017.
Perundung Jenuh
Komentar
Posting Komentar