Pramuka, Sosial dan Perilaku (Part 2)

Ada warna yang memberikan kesan tersendiri dalam hidup. Warna ini memang indah dan memberikan keindahan untuk orang sekitarnya. Keindahan ini tidak hanya sebagai sebuah refleksi diri akan pentingnya warna ini tetapi juga seharusnya sudah meresap sampai ke dalam hati. Warna ini awalnya tidak memberikan sebuah pantulan cahaya yang indah tetapi panorama dan pemandangan indah akan muncul setelah perjuangan telah sampai pada abdinya. Ikatan cahaya ini berupa janji dan sumpah yang mengikat di dalam hati walaupun memang tidak semua ikatan cahaya ini dapat mudah menembus hati orang yang mengikatnya hanya karena ikatan cahaya tersebut hanya sampai pada gelombang suara yang keluar dari pita suara saja. Tapi hal perlu yang diyakini adalah gelombang suara tidak akan mampu melihat indahnya panorama dan pemandangan yang datang dari bias pantulan cahaya dari hati.

Warna ini terdiri dari satya yang menjadi dasar pergerakan sebuah ikatan dan dharma yang menjadi gelombang pembiasan cahaya yang indah serta pada akhirnya menjadi sebuah pemandangan dan panorama yang indah dari kumpulan warna dan pada akhirnya menjadi pelangi yang indah. Pelangi memang indah akan tetapi tidak semua bisa melihat pelangi menjadi hal yang indah. Sebuah refleksi hidup yang mendasar adalah setiap hal yang indah memang belum tentu dapat dilihat semua orang dengan mudah. Banyak sudut pandang dan cara melihat yang indah itu menjadi berbeda serta kadar keindahan seseorang itu berbeda. Itulah proses kehidupan dan terkadang usaha yang dilakukan sering mendapat perlakuan dan penilaian yang berbeda. Terkadang sukar membedakan warna karena gradasi warna yang begitu luasnya tetapi jadikan itu sebagai warna hidup dan jangan terlalu memaksa untuk mengamini warna yang dipahami.

Pondasi warna ini adalah kebersamaan, gotong royong, mandiri, kepemimpinan, amanah, bertanggung jawab dan berfikir positif. Pondasi warna ini terlalu ideal untuk menghasilkan sebuah pelangi indah yang berasal dari pemantulan cahaya. Terlalu tinggi harapan yang digantungkan dari pondasi warna ini tetapi memang seharusnya seperti itu agar menghasilkan warna-warna yang indah dan mampu meneduhkan kebun yang gersang. Pondasi warna ini tidak muncul dalam jangka waktu yang singkat seperti membalikkan kedua telapak tangan tetapi butuh waktu panjang untuk menghasilkan pelangi yang menyejukkan. Warna ini disebut sebagai Pramuka.

Pramuka tidak lahir dari harta yang melimpah, kekuasaan yang merajalela dan tujuan yang  bersifat sementara. Pramuka datang dari semangat perjuangan bangsa, lahir dari rahim para pahlawan yang memerdekakan bangsa, hadir dalam bagian memperjuangkan kemerdekaan bangsa dengan mencetak generasi muda yang cerdas, tangkas, mandiri dan siap siaga. Pramuka menjadi bagian dalam era perjuangan kemerdekaan bangsa dan sekarang saatnya pramuka menjadi pendorong lahirnya generasi muda Indonesia yang cerdas, mampu beradaptasi dengan baik, dan memiliki karakter yang baik. Pembentukan karakter anak bangsa menjadi modal penting untuk terus mewarnai negara ini dan pramuka menjadi salah satu warna yang siap menjadi pelangi bagi Indonesia. Tetapi membentuk warna di pelangi Indonesia menjadi perkara yang tidak mudah terutama pada pramuka golongan siaga, penggalang dan panegak.

Pramuka golongan siaga, penggalang dan penegak menjadi dasar penting dalam pembentukkan karakter anak bangsa. Pola pendidikan akan menjadi lebih mudah untuk diaplikasikan karena secara psikologis mereka masih mudah untuk diarahkan dan dibina. Akan tetapi sekarang ini pola pendidikan karakter secara konvensional sudah berubah. Hal ini dikarenakan adanya pergeseran pola perilaku remaja akibat dari arus globalisasi dan internetisasi yang sangat signifikan terhadap kehidupan sosial mereka.

Pergeseran pola perilaku remaja menjadi sangat penting dalam menentukan metode pembentukan pendidikan karakter dan moral. Pergeseran nilai dan norma yang ada pada remaja menjadi sulit untuk diterapkan metode pendidikan karakter dan moral dengan cara yang lama. Adanya perubahan pola kelompok sosial di kalangan remaja menimbulkan pergeseran pola komunikasi dan interaksi di remaja. Pergeseran kelompok sosial ini menimbulkan dampak perubahan sosial yang cenderung berarah kepada hal yang negatif. Remaja cenderung pasif dalam kehidupan sosial di dunia nyata tetapi aktif dalam kehidupan sosial di dunia maya. Akibat selanjutnya adalah cara dan metode belajar pada remaja cenderung berbeda. Internet memberikan kemudahan di semua aspek kehidupan dan banyak hal yang dapat ditemukan dengan mudah di internet. Banyak dampak positif yang bisa diambil dari internet yang semakin canggih tetapi kecanggihan internet menjadi ancaman tersendiri dalam pola pendidikan remaja sekarang.

Arus internet yang sangat kuat menjadi sulit untuk dilawan sehingga perlu memodifikasi cara untuk menjadikan kelemahan menjadi sebuah kekuatan. Pola pengembangan pendidikan kepramukaan dengan menggunakan internet sudah banyak dikembangkan mulai dari aplikasi berbasis smartphone, game pramuka, dan metode pendidikan jarak jauh secara online dengan menggunakan internet. Tetapi pengembangan pola pendidikan secara langsung di sekolah masing-masing menjadi penting. Karena belajar secara nyata akan sangat signifikan pengaruhnya terhadap remaja dibandingkan belajar secara online. Membangun ikatan sosial antara Pembina dan Anggota menjadi penting karena ada sentuhan sosial secara langsung. Pengembangan kurikulum kepramukaan berbasis kompetensi juga menjadi penting  dalam rangka mencetak anggota pramuka yang terampil, cerdas, berkarakter dan bertanggung jawab sehingga sekolah tidak hanya meluluskan siswa yang pintar secara akademis tetapi juga melahirkan generasi bangsa yang berintegritas, loyalitas, bertanggung jawab dengan dididik melalui kegiatan kepramukaan dan ekstrakulikuler lainnya. Mendidik bukan sekedar membagi ilmu tetapi membangun ikatan sosial satu sama lain. Ikatan sosial tidak datang dari ceramah tapi datang dari kontak sosial yang dekat.  Kontak sosial akan menghasilkan rasa percaya dan nyaman sehingga intervensi perubahan perilaku menjadi sangat mudah untuk dilakukan.